Pages

Subscribe:

Jumat, 11 Mei 2012

WITH MY BELOVED :)

BUKIT KUBU,HILLPARK,BERASTAGI 



situmeang itu apa?

Situmeang


Situmeang adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa Batak khususnya Batak Silindung. Keturunan Jamita Mangaraja yang memakai marga Situmeang ini bukanlah putera Toga Sipoholon melainkan adalah putera Raja Naipospos.Jamita Mangaraja

 Jamita Mangaraja adalah putera keempat Raja Naipospos dari hasil perkawinannya dengan isteri I (pertama) boru Pasaribu. Jamita Mangaraja adalah putera keempat dari lima bersaudara putera Raja Naipospos (Sibagariang-Hutauruk-Simanungkalit-Situmeang-Marbun). Jamita Mangaraja dilahirkan oleh isteri I (pertama) boru Pasaribu. Keturunan Jamita Mangaraja bermarga Situmeang. Hingga kini keturunan Jamita Mangaraja bermarga Naipospos Situmeang.













































 

 

Naipospos

Naipospos adalah salah satu marga (nama keluarga) dalam suku bangsa Batak yang merupakan keturunan dari Raja Naipospos. Raja Naipospos sendiri memiliki 5 putera yang menurunkan 7 (tujuh) marga. Hal tersebut menyebabkan keturunan Raja Naipospos disebut sebagai Naipospos silima saama pitu marga (Naipospos si lima satu bapak tujuh marga)

Kisah Raja Naipospos dan Keturunannya

Raja Naipospos mempunyai 2 (dua) orang isteri yang merupakan kakak-beradik (marpariban) boru Pasaribu.
Raja Naipospos memiliki dua isteri karena ia tidak sabar menunggu keturunan dari isteri I (pertama) boru Pasaribu. Sehingga secara diam-diam ia mengambil isteri II (kedua) yang adalah adik kandung satu bapak dari isteri I (pertama). Tanpa diduga isteri I (pertama) dan II (kedua) sama-sama mengandung.
Isteri pertama lebih dahulu melahirkan putera bagi Raja Naipospos yang kemudian diberi nama Donda Hopol, dengan harapan agar manghopol (memegang teguh atau mengayomi) adik-adiknya.
Kemudian isteri kedua pun melahirkan putera bagi Raja Naipospos dan diberi nama Marbun.
Isteri pertama kembali melahirkan 3 (tiga) orang putera lagi bagi Raja Naipospos, yaitu: Donda Ujung, Ujung Tinumpak, Jamita Mangaraja.
Putera dari isteri II (kedua) hanyalah Marbun, namun sejak 1983 sebagian kecil keturunan Naipospos berpendapat bahwa Marbun adalah putera sulung. Sesuai dengan adat istiadat Batak, Marbun bukanlah putera sulung, melainkan yang bungsu, karena dilahirkan oleh isteri kedua dan tidak lahir lebih dahulu di antara putera-puteri Raja Naipospos.
Jadi, putera Raja Naipospos adalah sebanyak 5 (lima) orang, yaitu:
  1. Donda Hopol, yang merupakan cikal-bakal marga Sibagariang.
  2. Donda Ujung, yang merupakan cikal-bakal marga Hutauruk
  3. Ujung Tinumpak, yang merupakan cikal-bakal marga Simanungkalit
  4. Jamita Mangaraja, yang merupakan cikal-bakal marga Situmeang
  5. Marbun, yang merupakan cikal-bakal marga Marbun Lumban Batu, Marbun Banjar Nahor, Marbun Lumban Gaol